Struktur perekonomian di Kabupaten Landak masih sangat didominasi oleh sektor pertanian (tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan) dengan menyumbang 52,19 % terhadap PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) Kabupaten Landak (tahun 2006). Berikut potensi Agribisnis di Landak: Kedelai
Komoditi yang merupakan bahan baku pembuatan tahu dan tempe serta susu kedelai ini tersebar di kecamatan Mempawah Hulu, Menjalin, Menyuke dan Meranti. Dengan luas areal pertanaman 60 ha dan luas panen 58 ha pada tahun 2007. Padi
Merupakan komoditi utama yang diusahakan oleh petani di Kabupaten Landak. Tersebar di 10 kecamatan dengan sentra produksi di dua Kawasan Agrobisnis Terpadu (KUAT) yaitu KUAT Senakin (Kec. Sengah Temila) dan KUAT Sompak, kec Mempawah Hulu, (Sekarang Kec. Sompak).
Jagung Komoditi kedua setelah padi yang diusahakan oleh petani di Kabupaten Landak. Jagung merupakan bahan baku pakan ternak yang tersebar di 10 kecamatan dengan sentra produksi berada di Kecamatan Ngabang, Kecamatan Mempawah Hulu dan Kecamatan Menyuke. Ubi Kayu Tanaman ini umumnya ditanam di daerah perbukitan pada lahan bekas penanaman padi gunung. Tersebar di 10 kecamatan dengan sentra produksi di Kecamatan Ngabang dan Kecamatan Mempawah Hulu. Selain sebagai bahan baku pembuatan tepung tapioka dan bahan utama pakan ternak juga dapat diolah menjadi produk makanan olahan seperti tapai, keripik dan lain-lain.
Cincao
Sentra produksi tanaman ini terdapat di Desa Bilayuk, Caong dan Salumang di Kecamatan Mempawah Hulu. Tanaman cincao yang dibudidayakan oleh petani adalah jenis cincao hitam. Usaha tani cincao yang dilakukan belum dikembangkan secara besar-besaran dan berorientasi agribisnis. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar